KEIKHLASAN HATI ORANG TUA
By: Okvina Nur Alvita
Pengalaman tak terlupakan dengan keluarga saya adalah saat saya mencurahkan isi hati saya pada mama saya. Saat itu saya sedang kalut, saya bingung menentukan masa depan saya, saya bingung antara kodrat dan keinginan untuk terus berkreasi (dalam hal ini berkarier). Lalu mama saya menasihati saya, “Vina, hidup itu yang penting bisa bermanfaat. Kalau mama sekarang ini sudah tidak ada keinginan untuk dilihat orang seperti dulu. Dengan keadaan mama yang seperti sekarang ini, mama cuman ingin bisa bermanfaat di rumah ini. Dengan mama kerja jadi penjahit, Alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluarga kita, walaupun uang hasil kerja mama cumin cukup untuk bayar listrik, telepon dan belanja sehari-hari, tapi mama sudah bersyukur karena mama nggak nyusahin orang lain”.
Saya ingin menangis saat mama saya mengucapkan kata demi kata itu. Beliau sudah tidak muda lagi, usianya sudah setengah abad, tapi mama saya masih bersemangat melakukan hal yang kecil, tapi bisa bermanfaat walaupun hanya untuk keluarganya. Saya berkaca dengan diri saya yang terlalu banyak keinginan sampai kadang dibuat pusing dengan target-target hidup saya. Dalam kesederhanaan pemikiran mama saya yang hanya tinggal di kampong, tapi beliau mampu menunjukkan ikhlas dan tulusnya hati seorang wanita yang mengabdi hanya untuk keluarganya. Moment tersebut tidak akan pernah terlupa dalam benak saya, terutama jika saya sedang kalut menentukan arah hidup saya.
0 Response to "KEIKHLASAN HATI ORANG TUA"
Posting Komentar