Human capital atau jika diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia adalah modal manusia memiliki kontribusi yang cukup besar dalam laju perekonomian. Untuk mengembangkan modal manusia tersebut dibutuhkan beberapa kemampuan dasar manusia, yaitu kemampuan fungsi fisik, kemampuan kognitif, kemampuan mengendalikan diri, dan kemampuan pengasuhan.
Pengasuhan anak adalah sebuah interkasi yang terjadi antara pengasuh (orangtua, orang dewasa) dengan anak-anak yang diasuh. Pengasuhan merupakan usaha yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku sesuai dengan keinginan pengasuh (Gunarsa, 1981). Pengasuh anak menjadi sangat penting karena melalui proses pengasuhan itulah anak tumbuh dan berkembang menjadi sebuah sosok individu dengan sperangkat karakteristik sejalan dengan yang ia terima selama proses pengasuhan berlangsung (Abrahi, 1998).
Pola asuh anak juga akan mempengaruhi Self Esteem atau harga dirinya di kemudian hari. Self Esteem adalah penilaian seseorang terhadap dirinya yang berkembang dari feeling of belonging (perasaan diterima oleh kelompok sosialnya), feeling competent (perasaan efisien, produktif) dan feeling worthwhile (perasaan berharga, cantik, pandai, baik) (Felker, 1998). Jadi Harga diri seseorang bisa dikatakan baik apabila ia merasa diterima oleh kelompok sosialnya, merasa mampu dan merasa berharga. Anak perlu diajarkan untuk memiliki self confidence (rasa percaya diri) yaitu mempunyai perasaan yang teguh pada pendiriannya, tabah apabila menghadapi masalah, kreatif dalam mencari jalan keluar dan ambisi dalam mencapai sesuatu. Ia juga perlu diajarkan untuk mempunyai self respect (hormat pada diri sendiri), yaitu mempunyai perasaan yang konstruktif, hormat pada orang lain, dan bersyukur pada apa yang dimilikinya.
Kualitas sumberdaya manusia (SDM) suatu bangsa sangat menentukan perkembangan bangsa tersebut. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Perkembangan sains modern yang menggunakan paradigma Cartesian telah mendominasi pemikiran manusia pada beberapa dekade terakhir ini. Dalam pandangan Cartesian segala sesuatu dipandang sebagai bagian yang terpisah satu sama lain. Oleh sebab itu, pendekatan yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas SDM pada beberapa negara, termasuk Indonesia, dilakukan secara fragmented, yakni hanya dilihat dari aspek fisik saja. Akibatnya kebijakan yang berlaku terkait dengan peningkatan kualitas SDM hanya didekati melalui perspektif gizi dan kesehatan. Asumsinya adalah, jika gizi dan kesehatan masyarakat baik maka dapat meningkatkan kualitas SDM melalui menurunnya tingkat mordibitas, meningkatnya usia harapan hidup, sehingga jumlah hari kerja meningkat, dan tingkat produktifitas meningkat pula, yang selanjutnya akan memicu pertumbuhan ekonomi.
Membentuk manusia yang good and smart adalah filosofi dasar pendidikan menurut Socrates pada 2400 tahun yang lalu. Berbicara tentang pendidikan tidak akan terlepas dari kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Kegiatan belajar mengajar tidak dapat terlepas dari kurikulum yang sedang berlaku saat itu. Kurikulum merupakan salah satu hal yang cukup vital bagi dunia pendidikan. Sejak Indonesia merdeka, kurikulum yang ada di Indonesia telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dimaksudkan untuk membuat sistem pendidikan di Indonesia semakin membaik, namun apakah sistem pendidikan di Indonesia saat ini telah sesuai dengan tujuan pendidikan? Berikut ini adalah perjalanan kurikulum di Indonesia (Soekisno, 2007).
KEIKHLASAN HATI ORANG TUA
By: Okvina Nur Alvita
Pengalaman tak terlupakan dengan keluarga saya adalah saat saya mencurahkan isi hati saya pada mama saya. Saat itu saya sedang kalut, saya bingung menentukan masa depan saya, saya bingung antara kodrat dan keinginan untuk terus berkreasi (dalam hal ini berkarier). Lalu mama saya menasihati saya, “Vina, hidup itu yang penting bisa bermanfaat. Kalau mama sekarang ini sudah tidak ada keinginan untuk dilihat orang seperti dulu. Dengan keadaan mama yang seperti sekarang ini, mama cuman ingin bisa bermanfaat di rumah ini. Dengan mama kerja jadi penjahit, Alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluarga kita, walaupun uang hasil kerja mama cumin cukup untuk bayar listrik, telepon dan belanja sehari-hari, tapi mama sudah bersyukur karena mama nggak nyusahin orang lain”.
Saya ingin menangis saat mama saya mengucapkan kata demi kata itu. Beliau sudah tidak muda lagi, usianya sudah setengah abad, tapi mama saya masih bersemangat melakukan hal yang kecil, tapi bisa bermanfaat walaupun hanya untuk keluarganya. Saya berkaca dengan diri saya yang terlalu banyak keinginan sampai kadang dibuat pusing dengan target-target hidup saya. Dalam kesederhanaan pemikiran mama saya yang hanya tinggal di kampong, tapi beliau mampu menunjukkan ikhlas dan tulusnya hati seorang wanita yang mengabdi hanya untuk keluarganya. Moment tersebut tidak akan pernah terlupa dalam benak saya, terutama jika saya sedang kalut menentukan arah hidup saya.
Parent dalam parenting memiliki beberapa definisi-ibu, ayah, seseorang yang akan membimbing dalam kehidupan baru, seorang penjaga, maupun seorang pelindung. Parent adalah seseorang yang mendampingi dan membimbing semua tahapan pertumbuhan anak, yang merawat, melindungi, mengarahkan kehidupan baru anak dalam setiap tahapan perkembangannya (Brooks, 2001).
Pengasuh erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga/ rumah tangga dan komunitas dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan social anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta bagi anggota keluarga lainnya (ICN 1992 dalam Engel et al. 1997). Hoghughi (2004) menyebutkan bahwa pengasuhan mencakup beragam aktifitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Prinsip pengasuhan menurut Hoghughi tidak menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih menekankan pada aktifitas dari perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karenanya pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan pengasuhan social.
Durrotun Nasihin 3 Hal 317-318
a Hari pertama Dzulhijjah, Allah mengampuni Nabi Adam. Barangsiapa berpuasa di hari itu akan diampuni segala dosanya.
a Hari kedua Dzulhijjah, Allah mengabulkan do’anya Nabi Yunus dan mengeluarkannya dari perut ikan. Barangsiapa berpuasa di hari itu, Allah memberi pahala seperti orang yang beribadah selama satu tahun tanpa mendurhakai Allah walaupun sekejap mata.
a Hari ketiga Allah mengabulkan do’anya Nabi Zakaria. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan mengabulkan do’anya.
a Hari keempat Nabi Isa as dilahirkan. Barang siapa puasa hari itu, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dan kekafirannya. Pada hari kiamat besuk akan dikumpulkan dengan orang yang baik – baik dan mulia.
a Hari kelima Nabi Musa as dilahirkan. Barang siapa puasa pada hari itu, maka akan terhindar dari kemunafikan dan siksa kubur.
a Hari keenam Allah membuka kebaikan untuk para nabi-Nya. Barang siapa puasa pada hari itu, Allah memperhatikan kepadanya dengan penuh kasih sayang dan tidak akan disiksa setelah itu.
a Hari ketujuh semua pintu neraka jahanam ditutup dan tidak dibuka sehingga berlalu hari yang kesepuluh. Barang siapa puasa pada hari itu, Allah menghindarkan dari pahalanya 30 pintu kesukaran dan membukakan baginya 30 pintu kemudahan.
a Hari kedelapan disebut hari Tarwiyah. Barangsiapa puasa pada hari itu, akan diberi pahala yang jumlahnya hanya Allah sendiri yang tahu.
a Hari kesembilan disebut hari Arafah. Barang siapa puasa pada hari itu, Allah mengampuni dosa setahun yang lalu dan tahun yang akan datang.
a Hari kesepuluh hari Raya Idul Adha. Barang siapa berkurban dengan hewan kurban, maka mulai tetesan darah yang jatuh ke tanah Allah mengampuni dosanya dan dosa keluarganya. Dan siapa yang memberi makan orang mukmin atau bersodaqoh, maka Allah akan membangkitkan di hari kiamat dengan selamat dan timbangannya menjadi lebih berat dari gunung Uhud. (Durrotun Nasihin).
Untuk Para Perempuan… mari kita Aminkan Doa ini…
Untuk Para Lelaki… Dengarlah Doa Para Perempuan yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping…
**********************************
Tuhanku…
Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu
Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
Seseorang yang memliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah
Seseorang yang mencintaiku bukan hanya kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya
Tuhanku…
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna
Tuhanku…
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
“Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan
Amin…
Tulisan saya yang berjudul Golden Generation banyak mendapatkan tanggapan dari para pembaca, baik itu yang dikirimkan melalui email ataupun blog saya. Jujur, saya sangat senang dengan kritikan, masukan dan juga dukungan yang masuk karena semua itu memberikan kontribusi pada saya untuk lebih mengasah pemikiran dan mengembangkan diri.
Kalau boleh saya jujur dan berbagi dengan semua yang telah membaca artikel saya tersebut. Saat saya menulis artikel itu, yang ada dalam pikiran saya adalah saya ingin anak-anak yang lahir pada tahun 80an yang saat ini mungkin sedang kuliah (baik itu S1 ataupun S2), baru masuk dunia kerja, ataupun yang masih duduk dalam bangku sekolah dan yang capable untuk akses internet (sebagian besar yang bisa akses internet adalah orang dengan status sosial ekonomi menengah keatas dan juga memiliki pendidikan yang memadai, walaupun tidak menutup kemungkinan orang yang diluar kategori itu juga bisa akses internet, bukankah informasi saat ini terbuka bagi siapapun ditambah lagi dengan mudahnya menemukan warung-warung internet, namun sekali lagi sepertinya saya perlu ulangi kata sebagian besar, biar nantinya tidak menuai salah persepsi pada para pembaca) agar memperoleh informasi tentang golden generation dan lebih mau memikirkan problematika bangsa dan sedikit aware dengan keadaan bangsa saat ini.
Sejak tahun 1998 Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan. Krisis yang terjadi cukup memporak-porandakan semua tatanan kehidupan yang ada di Indonesia, sehingga menjadikan Indonesia mengalami suatu krisis sosial yang jika tidak segera diatasi dan dicari jalan keluarnya dapat mengancam pertahanan bangsa ini. Krisis sosial yang sekarang terjadi adalah krisis kepercayaan. Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalaha vital yang saat ini sedang melanda bangsa ini adalah dengan mengembalikan fungsi-fungsi keluarga.
Andai dunia tanpa keluarga. Suatu kondisi yang tidak dapat saya bayangkan. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga membentuk suatu komunitas yang disebut masyarakat. Jika tidak ada keluarga, mungkin saja masyarakat terbentuk, namun dapat dipastikan bahwa tidak akan terjadi suatu tatanan yang harmonis dalam masyarakat. Mengapa demikian? Karena keluarga adalah tempat pertama seorang individu belajar bahwa dirinya adalah mahluk social yang tidak pernah bisa lepas dari orang lain serta tempat pertama seorang anak belajar mengenai system kehidupan yang ada di dunia ini. Apabila tidak ada keluarga artinya tidak ada orang tua, akibatnya tidak ada pula orang yang mengasuh anak, membesarkannya dengan penuh kasih sayang, memberikan perlindungan padanya, serta memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkannya selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Bila hal tersebut benar-benar terjadi, dampak lain yang dapat ditimbulkan adalah anak tumbuh dengan sendirinya dan tidak ada yang mengontrol tingkah lakunya sehingga dia akan berlaku seenaknya sendiri dan tidak berkarakter. Apabila hal tersebut terjadi maka masyarakat yang terbentuk adalah masyarakat yang bertindak “masa bodoh” dengan apa yang dilakukannya, maka generasi penerus bangsa di masa yang akan datang pasti akan hancur, akibatnya tidak akan ada lagi harmonisasi kehidupan di muka bumi.
kalimat tersebut saya dapatkan saat saya sedang berdiskusi dengan sahabat satu kost saya. kebetulan sahabat saya itu merupakan salah satu extraordinary person that I have ever found. kalimatnya mampu membuat saya berpikir dan terinternalisasi dalam hati dan pikiran saya, sehingga sedikit tercermin dalam perilaku saya.
Honestly, saya adalah seorang yang memiliki banyak impian. untuk mencapai dan mewujudkan semua impian saya tersebut, saat ini saya sedang melakukan banyak hal, tentu saja semua yang saya lakukan tersebut dengan perencanaan yang cukup matang. Jangan ditanya lagi apa saja yang harus saya rencanakan dan saya lakukan untuk masa depan saya, karena saya pasti akan menjawabnya dengan runtut dan terperinci.