Hello Okvina Nur,


Dear applicant,


after reading the 2500 applications we finally selected the participants of the ISWI 2009.


Herewith we would like to officially invite you to the 9th International Student Week in Ilmenau held from May 8th until 17th 2009.


What are the next steps?


During the next week we will send you the official invitation letter via mail that will also help you in getting the visa (if needed). So please go again on ems.iswi.org and check your postal address, so that we can be sure that we are sending the letter to the right address.


Please contact a German embassy at your country to get the visa for the week if you live in a country that is required a visa to visit Germany. Check out for the proceding and the fees at http://www.auswaertiges-amt.de/diplo/en/Startseite.html

(Please make sure that the visa is valid for your whole stay in Germany including the travel days.)


Afterwards you should plan the travel to Ilmenau.


During the next days you will get a second mail from us including more detailed information concerning these aspects.


Last but not least:

Please inform us in any case when you can\'t come to Ilmenau and you are not taking part in the conference. We know that there could be many reasons for cancelling (financial reasons, visa problems, personal problems). Don\'t worry, we will understand it. So other students will have the chance to participate in the confernece.


Thank you very much for appliing and being very patient.


Hope to see you soon in Ilmenau.


The ISWI 2009 Organisation Committee


sungguh,, ini kado terindah yang diberikan Allah sepanjang hidup saya hingga saat ini....


tapi saya juga jadi binggung,, masalahnya semua biaya yang menyangkut akomodasi selama saya berada di Jerman akan ditanggung oleh penyelenggara, akan tetapi saya harus menyediakan sendiri biaya tiket, fiscal, airport tax, dan biaya tiket kereta penghubung dari airport menuju Ilmenau. tentu jumlah yang harus saya sediakan untu biaya ke Jerman tidak sedikit,, Ada yang bisa bantu?



Reconceptualizing Human Capital

Posted on 21.14

Human capital atau jika diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia adalah modal manusia memiliki kontribusi yang cukup besar dalam laju perekonomian. Untuk mengembangkan modal manusia tersebut dibutuhkan beberapa kemampuan dasar manusia, yaitu kemampuan fungsi fisik, kemampuan kognitif, kemampuan mengendalikan diri, dan kemampuan pengasuhan.


POLA PENGASUHAN

Posted on 21.12

Pengasuhan anak adalah sebuah interkasi yang terjadi antara pengasuh (orangtua, orang dewasa) dengan anak-anak yang diasuh. Pengasuhan merupakan usaha yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku sesuai dengan keinginan pengasuh (Gunarsa, 1981). Pengasuh anak menjadi sangat penting karena melalui proses pengasuhan itulah anak tumbuh dan berkembang menjadi sebuah sosok individu dengan sperangkat karakteristik sejalan dengan yang ia terima selama proses pengasuhan berlangsung (Abrahi, 1998).


Pola asuh anak juga akan mempengaruhi Self Esteem atau harga dirinya di kemudian hari. Self Esteem adalah penilaian seseorang terhadap dirinya yang berkembang dari feeling of belonging (perasaan diterima oleh kelompok sosialnya), feeling competent (perasaan efisien, produktif) dan feeling worthwhile (perasaan berharga, cantik, pandai, baik) (Felker, 1998). Jadi Harga diri seseorang bisa dikatakan baik apabila ia merasa diterima oleh kelompok sosialnya, merasa mampu dan merasa berharga. Anak perlu diajarkan untuk memiliki self confidence (rasa percaya diri) yaitu mempunyai perasaan yang teguh pada pendiriannya, tabah apabila menghadapi masalah, kreatif dalam mencari jalan keluar dan ambisi dalam mencapai sesuatu.  Ia juga perlu diajarkan untuk mempunyai self respect (hormat pada diri sendiri), yaitu mempunyai perasaan yang konstruktif, hormat pada orang lain, dan bersyukur pada apa yang dimilikinya.


Kualitas sumberdaya manusia (SDM) suatu bangsa sangat menentukan perkembangan bangsa tersebut. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik.


Perkembangan sains modern yang menggunakan paradigma Cartesian telah mendominasi pemikiran manusia pada beberapa dekade terakhir ini. Dalam pandangan Cartesian segala sesuatu dipandang sebagai bagian yang terpisah satu sama lain. Oleh sebab itu, pendekatan yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas SDM pada beberapa negara, termasuk Indonesia, dilakukan secara fragmented, yakni hanya dilihat dari aspek fisik saja. Akibatnya kebijakan yang berlaku terkait dengan peningkatan kualitas SDM hanya didekati melalui perspektif gizi dan kesehatan. Asumsinya adalah, jika gizi dan kesehatan masyarakat baik maka dapat meningkatkan kualitas SDM melalui menurunnya tingkat mordibitas, meningkatnya usia harapan hidup, sehingga jumlah hari kerja meningkat, dan tingkat produktifitas meningkat pula, yang selanjutnya akan memicu pertumbuhan ekonomi.


PERJALANAN KURIKULUM INDONESIA

Posted on 21.06

Membentuk manusia yang good and smart adalah filosofi dasar pendidikan menurut Socrates pada 2400 tahun yang lalu. Berbicara tentang pendidikan tidak akan terlepas dari kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Kegiatan belajar mengajar tidak dapat terlepas dari kurikulum yang sedang berlaku saat itu. Kurikulum merupakan salah satu hal yang cukup vital bagi dunia pendidikan. Sejak Indonesia merdeka, kurikulum yang ada di Indonesia telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dimaksudkan untuk membuat sistem pendidikan di Indonesia semakin membaik, namun apakah sistem pendidikan di Indonesia saat ini telah sesuai dengan tujuan pendidikan? Berikut ini adalah perjalanan kurikulum di Indonesia (Soekisno, 2007).


KEIKHLASAN HATI ORANG TUA

Posted on 21.04

KEIKHLASAN HATI ORANG TUA


By: Okvina Nur Alvita



Pengalaman tak terlupakan dengan keluarga saya adalah saat saya mencurahkan isi hati saya pada mama saya. Saat itu saya sedang kalut, saya bingung menentukan masa depan saya, saya bingung antara kodrat dan keinginan untuk terus berkreasi (dalam hal ini berkarier). Lalu mama saya menasihati saya, “Vina, hidup itu yang penting bisa bermanfaat. Kalau mama sekarang ini sudah tidak ada keinginan untuk dilihat orang seperti dulu. Dengan keadaan mama yang seperti sekarang ini, mama cuman ingin bisa bermanfaat di rumah ini. Dengan mama kerja jadi penjahit, Alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluarga kita, walaupun uang hasil kerja mama cumin cukup untuk bayar listrik, telepon dan belanja sehari-hari, tapi mama sudah bersyukur karena mama nggak nyusahin orang lain”.


Saya ingin menangis saat mama saya mengucapkan kata demi kata itu. Beliau sudah tidak muda lagi, usianya sudah setengah abad, tapi mama saya masih bersemangat melakukan hal yang kecil, tapi bisa bermanfaat walaupun hanya untuk keluarganya. Saya berkaca dengan diri saya yang terlalu banyak keinginan sampai kadang dibuat pusing dengan target-target hidup saya. Dalam kesederhanaan pemikiran mama saya yang hanya tinggal di kampong, tapi beliau mampu menunjukkan ikhlas dan tulusnya hati seorang wanita yang mengabdi hanya untuk keluarganya. Moment tersebut tidak akan pernah terlupa dalam benak saya, terutama jika saya sedang kalut menentukan arah hidup saya.


KONSEP PENGASUHAN (PARENTING)

Posted on 21.02

Parent dalam parenting memiliki beberapa definisi-ibu, ayah, seseorang yang akan membimbing dalam kehidupan baru, seorang penjaga, maupun seorang pelindung. Parent adalah seseorang yang mendampingi dan membimbing semua tahapan pertumbuhan anak, yang merawat, melindungi, mengarahkan kehidupan baru anak dalam setiap tahapan perkembangannya (Brooks, 2001).


Pengasuh erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga/ rumah tangga dan komunitas dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan social anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta bagi anggota keluarga lainnya (ICN 1992 dalam Engel et al. 1997). Hoghughi (2004) menyebutkan bahwa pengasuhan mencakup beragam aktifitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Prinsip pengasuhan menurut Hoghughi tidak menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih menekankan pada aktifitas dari perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karenanya pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan pengasuhan social.