Saya baru saja mendapat tugas mewawancarai salah satu pegawai di tempat saya menimba ilmu saat ini. Pegawai tersebut merupakan salah satu staf tata usaha. Amanah yang diembannya setiap hari adalah menyiapkan LCD di tiap-tiap jadwal kuliah. Dalam menjalankan amanah tersebut ia tidak mendapat bantuan dari siapapun.
Sejak saya mulai masuk di tempat dimana saya saat ini menimba ilmu, saya sudah menyadari bahwa beliau merupakan salah satu pegawai yang cukup rajin serta tidak banyak omong. Memang benar adanya, beliau adalah salah satu tipe orang yang “sedikit bicara, banyak bekerja”. Bahkan beberapa kali ketika hari sabtu dan minggu jika saya ada kegiatan di kampus, atau malam hari ketika ada rapat-rapat organisasi saya seringkali melihat beliau masih melakukan beberapa pekerjaan yang lain (seperti mengurus taman kampus, menyapu kelas, dll). Awalnya yang terbersit dalam benak saya, beliau merupakan salah satu dari sekian banyak pegawai yang memiliki tanggung jawab serta dedikasi tinggi pada pekerjaannya. Namun ketika tadi saya sedikit mengobrol dengan beliau (sebelumnya saya belum pernah mengobrol kecuali jika diperlukan dan mendesak, bahkan menyapa pun jarang karena beliau termasuk tipe orang pendiam), saya akui saya kagum dengan beliau.