Fiuuuhhhh....

hanya ada satu kata yang bisa menggambarkan apa yang saya rasakan saat ini

CAPEK....

sama seperti permasalahan2 sebelumnya,, 24 jan terasa sangat kurang untuk saya...

saat ini saya sedang menangani beberapa kegiatan:

  1. kuliah 18sks (Alhamdulillah semester ini tinggal 18 sks karena saya sudah ambil banyak sks di awal)

  2. sekretaris departemen komunikasi dan informasi BEM KM IPB

  3. asisten dosen praktikum Perilaku Konsumen

  4. les bahasa jerman

  5. les TOEFL

  6. les biola (tapi sekarang lagi off)


itu kegiatan rutin,, masih ada lagi kegiatan tambahan,,seperti tawaran jadi mc,, jualan pulsa,, dan ikutan lomba-lomba (lumayan lah,, itung2 buat nambah uang saku!!)

semua kesibukan itu membuat saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan aktivitas yang kurang menjadi prioritas,, sudah lama saya tidak curhat di blog...

sekarang pukul 21.45 saya masih di warnet untuk cari bahan tugas mata kuliah pendidikan holistik yang harus dikumpulkan besok (masih belom lagi harus membereskan beberapa administrasi Kominfo dan administrasi pribadi),, sebelumnya saya ada rapat pimpinan BEM dan sebelumnya lagi saya kuliah sampai pukul 19.00 dan sebelumnya lagi.... bisa panjang kalo ditulis semua kegiatan saya selama sehari tadi!

saya cuma berharap satu hal,, semoga Allah selalu menjaga saya, baik hati dan fisik... saya tidak mau sakit lagi (karena sakit menjadi tidak produktif) dan saya tidak mau terjangkit penyakit hati... Amien....


KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK SMP DAN SMA YANG TERJADI DI SEKOLAH DAN KAITANNYA DENGAN KONSEP SEKOLAH RAMAH ANAK DI KOTA BOGOR


 


Okvina N. Alvita, Endah PL, Esti R, Khairunnisa NF, Lusiana PR


Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB


ABSTRAK. Sekolah merupakan salah satu institusi di luar keluarga yang sangat berperan dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Peran guru sangat penting dalam membentuk karakter anak dan menginternalisasikan nilai-nilai moral pada anak. Seperti halnya orang tua, guru di sekolah selain bertugas untuk mengajar, juga memiliki peran sebagai pengganti orang tua dalam mendidik siswa-siswinya. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, guru dituntut untuk mengayomi semua siswanya. Namun, dalam mendidik siswa-siswinya, terutama dalam hal disiplin, seringkali guru memperlakukan siswa dengan kasar atau melakukan kekerasan terhadap siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kasus kekerasan terhadap anak SMP dan SMA yang terjadi dan kaitannya dengan konsep sekolah ramah anak di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survai melalui wawancara menggunakan kuesioner pada 200 orang sampel yang mecakup 100 orang siswa SMP dan 100 orang siswa SMA. Penentuan sampel dilakukan secara convenience sampling. Berbagai kasus kekerasan verbal maupun non verbal (fisik) masih menjadi satu budaya di sekolah. Bentuk kekerasan verbal adalah memarahi atau menghina siswa di depan teman lain, sedangkan bentuk kekerasan non verbal (fisik) diantaranya adalah disuruh lari, push up, dijemur, dijewer dan ditampar dengan pelaku guru/kepala sekolah. Sekolah belum menerapkan konsep sekolah ramah anak dalam mendisiplinkan siswanya. Dengan demikian diperlukan political will dari pemerintah untuk membuat Undang-Undang sekolah ramah anak dan tindakan kongkret dari guru/kepala sekolah dalam mengimplementasikannya.